Bisnis atau usaha perniagaan telah menjadi bagian dalam kehidupan dan peradaban manusia sejak dahulu. Bahkan bisnis dengan skala besar memiliki nilai prestisius dalam masyarakat. Tak heran, istilah-istilah seperti saudagar, juragan, tajir, pebisnis atau bisnisman terdengar bergengsi di telinga kita.
Berbisnis tentu tidaklah mudah, untuk memulai dan mengembangkannya tentu butuh modal yang cukup berupa mental, pengetahuan serta logistik. Tak jarang banyak orang yang takut untuk memulai bisnis karena khawatir akan rugi. Bukannya untung malah rugi. Hal demikian adalah wajar dan manusiawi, bahkan para pebisnis manapun pasti mempunyai kekhawatiran akan kerugian dalam bisnisnya. Al-Qur’an menyebutkan:
قُلْ إِن كَانَ ءَابَآؤُكُمْ وَأَبْنَآؤُكُمْ وَإِخْوَٰنُكُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَٰلٌ ٱقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَـٰرَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَـٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَجِهَادٍ فِى سَبِيلِهِۦ فَتَرَبَّصُوا۟ حَتَّىٰ يَأْتِىَ ٱللَّهُ بِأَمْرِهِۦ ۗ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَـٰسِقِينَ
Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (QS. At-Taubah [9] : 24).
Kerugian dalam bisnis bisa disebabkan banyak hal. Ada faktor internal, misalnya manajemen yang buruk, kurang piawai mengatur keuangan, salah dalam berinvestasi, masalah kepemimpinan, dan lain-lain. Ada pula faktor eksternal, seperti perampokan, penjarahan, kecurangan, penipuan dan sebagainya.
Berbisnis Dengan Allah
Hal-hal yang menyebabkan kerugian bisnis seperti yang dijelaskan diatas tidak akan terjadi jika kita cerdas dalam memilih dengan siapa kita berbisnis. Ternyata ada Pembeli Yang Paling Adil, Dia tidak mungkin curang, dan Dia tidak pernah menipu, Dia pun menawarkan dengan harga yang tinggi. Dialah Allah yang telah berfirman di dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَـٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُوا۟ مِمَّا رَزَقْنَـٰهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَـٰرَةً لَّن تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (QS. Faathir [35] : 29).
‘mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi’ maksudnya, mereka mengharapkan pahala di sisi Allah yang pasti mereka dapati, seperti yang telah kami terangkan dalam permulaan kitab tafsir ini dalam pembahasan keutamaan Al-Qur’an, bahwa dikatakan kepada pelakunya, “Sesungguhnya tiap-tiap orang itu berada di belakang perniagaannya, dan sesungguhnya kamu pada hari ini berada di belakang semua perniagaan”. (Tafsir Ibnu Katsir 6/483) .
Inilah Bisnis Terbaik
Lalu bisnis apakah yang terbaik yang bisa kita lakukan dengan Allah ﷻ ? mari kita simak firman Allah berikut:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَىٰ تِجَـٰرَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ . تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُجَـٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ . يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّـٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَـٰرُ وَمَسَـٰكِنَ طَيِّبَةً فِى جَنَّـٰتِ عَدْنٍ ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.” (QS. Al-Shaff [61] : 10-12)
Dalam ayat diatas, Allah ﷻ mengabarkan kepada orang-orang beriman tentang suatu bisnis (perniagaan) yang paling menguntungkan yang dapat menyelamatkan dari azab yang pedih. Allah ﷻ juga menawarkan balasan berupa ampunan dan surga sebagai profit (keuntungan) dari bisnis tersebut. Bisnis yang dimaksud tersebut adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa.
Mengapa Allah sebut jihad sebagai sebuah bisnis (perniagaan)? Karena padanya terdapat sebuah transaksi jual beli antara Allah dan sang mujahid. Perhatikan firman Allah ﷻ dalam ayat lain:
إِنَّ ٱللَّهَ ٱشْتَرَىٰ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ أَنفُسَهُمْ وَأَمْوَٰلَهُم بِأَنَّ لَهُمُ ٱلْجَنَّةَ ۚ يُقَـٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى ٱلتَّوْرَىٰةِ وَٱلْإِنجِيلِ وَٱلْقُرْءَانِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِۦ مِنَ ٱللَّهِ ۚ فَاسْتَبْشِرُوا۟ بِبَيْعِكُمُ ٱلَّذِى بَايَعْتُم بِهِۦ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah [9] : 111)
Ayat diatas seolah menjawab pertanyaan kita tentang hakikat jihad sebagai jual beli. Jelas dan tegas Allah menjelaskan, bahwa Dia adalah pembeli. Sehingga beginilah uraian transaksi jual beli itu:
Siapa pembelinya?
Allah ﷻ
Dari siapa Allah ﷻ membeli? Atau siapa penjualnya?
Orang-orang beriman
Apa yang dibeli oleh Allah ﷻ ?
jiwa dan harta orang-orang beriman
Apa harganya?
Surga
Bagaimana transaksinya?
Jihad di jalan Allah
Itulah bisnis terbaik yang Allah tawarkan kepada orang-orang beriman. Pada akhir ayat tersebut, Allah menyebutkan; “Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu” seolah kembali menegaskan hakikat jihad sebagai jual beli.
Ayat diatas juga menjelaskan kepada kita bahwa syari’at jihad pun terdapat pada kitab Taurat dan Injil, sehingga dapat dipahami bahwa bisnis ini (perniagaan yang menguntungkan) telah ada sejak zaman Nabi Musa.
Tak Ada Kata Rugi
Bagaimana mungkin bisnis ini akan rugi, sedangkan Allah menjanjikan 2 kebaikan bagi mereka yang berjihad di jalan-Nya. Allah berfirman:
قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَآ إِلَّآ إِحْدَى ٱلْحُسْنَيَيْنِ ۖ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَن يُصِيبَكُمُ ٱللَّهُ بِعَذَابٍ مِّنْ عِندِهِۦٓ أَوْ بِأَيْدِينَا ۖ فَتَرَبَّصُوٓا۟ إِنَّا مَعَكُم مُّتَرَبِّصُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan kami. Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu.” (QS. At-Taubah [9] : 52)
Dua kebaikan yang Allah janjikan itu ialah:
- Apabila sang mujahid gugur syahid di jalan-Nya, maka ia mendapatkan ampunan dari Allah dan balasan surga, sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat diatas, juga dijelaskan dalam banyak ayat-ayat lain dan hadits-hadits tentang keutamaan syuhada.
- Atau jika belum saatnya ajal, dan Allah ﷻ menganugerahkan pertolongan, maka sang mujahid mendapatkan karunia berupa kemenangan sehingga ia mulia dengannya serta mendapatkan pahala dan kembali ke rumahnya dengan membawa ghanimah.
وَأُخْرَىٰ تُحِبُّونَهَا ۖ نَصْرٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ
“Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Shaff [61] : 13)
Dalam sebuah hadits, Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: تَكَفَّلَ اللَّهُ لِمَنْ جَاهَدَ فِي سَبِيلِهِ لَا يُخْرِجُهُ مِنْ بَيْتِهِ إِلَّا جِهَادٌ فِي سَبِيلِهِ وَتَصْدِيقُ كَلِمَتِهِ بِأَنْ يُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ يَرْجِعَهُ إِلَى مَسْكَنِهِ الَّذِي خَرَجَ مِنْهُ مَعَ مَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ
Dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ beliau bersabda: “Allah akan menjamin bagi siapa yang berjihad (berjuang) di jalan-Nya, ia tidak keluar dari rumahnya kecuali untuk berjuang di jalan-Nya dan menegakkan kalimat-Nya, (maka Saya menjamin baginya) untuk masuk kedalam surga atau mengembalikannya pulang ke rumahnya dengan membawa sesuatu yang ia dapat berupa pahala dan ghanimah.” [Shahih Muslim no. 1876].
Wallahu a’lam bish-shawaab.
Sumber: https://abuazzam.my.id/tidak-pernah-rugi-inilah-bisnis-terbaik-sepanjang-masa/
Bismillah, cek komen